Palu, Sulawesi Tengah. Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah lalukan Penandatanganan Implementasi Kerjasama dan Kontrak Swakelola Pelaksanaan Riset tahun 2024. Bertempat di Aula Nagaya BRIDA. Rabu (17/01/2024).
Turut hadir dalam penandatangan tersebut Kepala BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah, Faridah Lamarauna, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peneliti perguruan tinggi, pejabat administrator, pejabat fungsional analis dan juga penjabat fungsional peneliti lingkup BRIDA.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Daerah BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah, Hasim R, menjelaskan bahwa hampir sebagian besar pelaksanaan riset pada tahun 2023 telah dilaksanakan, baik dari segi kegiatan maupun dari sisi administrasi keuangan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari telah diterimanya hasil pelaksanaan riset berupa artikel yang nantinya akan dimuat pada jurnal ilmiah yaitu jurnal bomba, yang akan diterbitkan pada bulan juni 2024. Harapannya dengan adanya penandatanganan ini, para peneliti sudah bisa melanjutkan riset tersebut sesuai dengan target yang tertera di dalam perjanjian kerja sama. Hasim juga mengharapkan agar kiranya riset-riset lanjutan ini dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2024.
“Sebagai tindak lanjut hal tersebut, minggu depan kami akan melakukan FGD dengan mengundang instansi atau dinas terkait” ungkap Hasim.
Pada kesempatan tersebut, Hasim menegaskan bahwa besar kemungkinan tipe swakelola yang digunakan dalam kontrak tersebut adalah tipe satu. Selain itu, pada kontrak tersebut juga terdapat beberapa item pelaksanaan riset yang sangat diharapkan untuk segera mempercepat pelaksanaanya, contohnya seperti riset pemetaan dan profil megalith, riset jejak telapak tangan manusia purba di Goa Topogaro Morowali, riset Islam Kosmopolitan Imam Sya’ban.
Hasim juga menjelaskan, dalam rangka menindak lanjuti hasil nota kesepakatan sinergi (NKS) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bahwa setiap riset-riset yang dilaksanakan oleh BRIDA, maka harus melibatkan periset yang ada di BRIN. Tidak hanya itu, nantinya juga akan ada peneliti BRIDA yang akan menjadi enumerator pada riset-riset yang akan dilaksanakan.
“Hal ini kamu lakukan sebagai pembinaan, harapannya agar periset yang ada di BRIDA nantinya dapat melakukan riset secara mandiri” tutur Hasim.
Dikesempatan yang sama juga, Kepala BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah, Faridah Lamarauna, mengucapkan rasa terima kasih kepada para mitra yang telah bekerjasama dalam melaksanakan riset pada tahun 2023 yang sehingga pada tahun 2024 BRIDA Prov. Sulteng dapat melanjutkan kerja sama tersebut. Faridah Lamarauna sedikit menginformasikan juga bahwa pada tahun 2024, salah satu riset yang tengah dilakukan oleh BRIDA yaitu lampu pemanggil ikan berbasis sonar (La Brida), terpilih sebagai inovasi yang diusulkan pada ajang penghargaan nasional yang diadakan oleh Badan Perencanaan Pengembangan Nasional (Bappenas).
Faridah Lamarauna berharap, kerja sama tersebut dapat dimulai paska penandatanganan implemantasi kerjasama dan kontrak swakelola pelaksanaan riset. Adapun riset lampu pemanggil ikan berbasis sonar (La Brida) dan riset Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap yang tengah berlangsung, Faridah Lamarauna mengarahkan agar kedua riset tersebut dapat berintegrasi. Hal ini dilakukan guna mengurangi biaya operasional seperti penggunaan bahan bakar solar oleh nelayan dalam penangkapan ikan sehingga meningkatkan penghasilan, dengan harapannya nantinya dapat mengurangi angka kemiskinan di Sulawesi Tengah dan juga turunnya angka pengangguran.
Terdapat lima riset lanjutan dalam penandatangan implementasi kerjasama tersebut yaitu, riset pemetaan dan profil megalith, riset jejak telapak tangan manusia purba di Goa Topogaro Morowali, riset Islam Kosmopolitan Imam Sya’ban, riset lampu pemanggil ikan berbasis sonar (La Brida) dan riset Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.
Sumber: PPID BRIDA Prov. Sulteng.