Palu – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Kebijakan Pembangunan Riset Daerah gelar Sosialisasi Pemanfaatan Data Informasi Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024. Bertempat di Aula Nagaya BRIDA. Rabu (5/06/204).

Kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari bimtek IDSD yang telah sukses digelar dihari sebelumnya. Berbeda dari bimtek sebelumnya yang di khususkan untuk organisasi perangkat daerah (OPD) dan OPD riset tingkat Kabupaten/Kota, sasaran dari sosialisasi IDSD ini adalah OPD ataupun institusi tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan para penentu kebijakan.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Rohani Datumusu, selaku Kepala Bidang Kebijakan Pembangunan Riset Daerah, dan diisi oleh Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah (FPRID) pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) BRIN, Lukman Shalehuddin, dan juga Koordinator Fungsi Pemantauan Pelaksanaan Riset dan Inovasi Daerah, Suryo Hadiyono.

Sebagai pengantar sosialisasi tersebut, Lukman Shalahuddin, menjelaskan bahwa adanya riset dan inovasi daerah harus membentuk ekosistem yang mana peran dari segala pihak sangat dibutuhkan. Banyak aspek yang harus saling menguatkan diantaranya seperti kebijakan, regulasi, infrastruktur, penguatan kapasitas kelembagaan dan lain-lain.

Dengan adanya kolaborasi antara BRIN dan Pemerintah daerah, akan banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya yaitu pemanfaatan data dan informasi IDSD untuk kajian rekomendasi kebijakan dan dasar perencanaan pembangunan daerah.

Dalam materi yang dibawakan oleh, Suryo Hadiyono, menjelaskan bahwa regulasi yang mendasari IDSD adalah UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pada pasal 258 yang berbunyi salah satu tujuan pembagunan daerah yaitu daya saing daerah. Selain itu juga terdapat PERBRIN No. 5 Tahun 2023 tentang tata kelola riset dan inovasi daerah.

Urgensi dari pada IDSD sendiri yaitu agar Pemda dapat menggunakan data dan informasi IDSD sebagai referensi dalam perumusan kebijakan berbasis bukti untuk mendukung pembangunan daerah berkelanjutan dan dukungan IPTEK untuk kebijakan berbasis bukti dalam penyusunan berbagai dokumen pembangunan.

Terdapat empat komponen atau instrument dalam indeks daya saing yaitu lingkungan pendukung sumber daya manusia, pasar dan ekosistem inovasi. Selain itu juga terdapat 12 (dua belas) pilar dengan masing-masing pilar memuat 63 (enam puluh tiga) indikator dilevel provinsi dan 48 (empat puluh delapan) indikator dilevel kab/kota.

Selanjutnya, Suryo Hadiyono, mengungkapkan bahwa tujuan dari IDSD yaitu menggambarkan kondisi daya saing daerah dan faktor-faktor pendorong produktivitas yang membentuk daya saing suatu daerah hasil IDSD dapat dibandingkan dalam tataran nasional dan internasional serta memberikan data dan informasi untuk rujukan dalam perumusan kebijakan, fasilitasi dan pembinaan daya saing daerah.

Sebelum mengakhiri materi pada sosialisasi tersebut, Lukman Shalahuddin, memberikan contoh rekoemndasi kebijakan berbasis analisis hasil IDSD yaitu seperti mempertahankan dan memanfaatkan kekuatan pada pilar yang nilainya diatas rata-rata nasional atau regional Sulawesi, meningkatkan indikator-indikator yang lemah dan membuat program atau kegiatan dengan memperhatikan kekuatan pada indicator yang kuat untuk mengurangi permasalahan yang masih ada pada indikator yang lemah.

Turut hadir: Perwakilan Polda Sulteng, Perwakilan OJK Sulteng, Perwakilan Kanwil Kemenkumham, perangkat daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tengah, Pejabat BRIDA Prov. Sulteng.

Sumber: PPID BRIDA Prov. Sulteng.

BRIDA Prov. Sulteng Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Data Informasi IDSD Pada Tingkat Provinsi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *