Palu, Sulawesi Tengah. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna di dampingi Bidang Pemanfaatan Fasilitasi Riset Daerah, terima Audiensi Tim Peneliti Universitas Tadulako terkait Optimalisasi Kebijakan Vokasi Dalam Menyiapkan Sumberdaya Manusia Unggul di Kabupaten Morowali Utara. Bertempat di Ruang Kerja Kepala Brida. Jumat (22/9/2023).
Pada penjelasan tim peneliti Untad, Dr. Intam Kurnia, M.Si mengatakan, tujuan dari revitalisasi vokasi guna meningkatkan relevansi vokasi dengan kebutuhan industri sebagai pengguna lulusannya, mendorong keunggulan spesifik vokasi sesuai potensi daerahnya melalui peremajaan peralatan, melakukan pemutakhiran teknologi, memperbaharui metode dan sarana pembelajaran dan meningkatkan pengembangan kompetensi yang spesifik dalam bidangnya, sehingga memiliki sertifikat kompetensi atau keahlian disamping ijazah.
Luaran yang akan dicapai dengan adanya revitalisasi vokasi pada lembaga pendidikan seperti meningkatkan nilai tawar lembaga untuk bekerjasama dengan industri dan institusi sejenis di dalam dan di luar negeri serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) vokasi menjadi pusat unggulan teknologi dan pengembangan produk bagi industri, masyarakat serta pemerintah setempat.
Adapun pada bidang industri, luaran yang akan dicapai iyalah saling berbagi informasi trend teknologi dan teknologi proses yang mana SMK vokasi menjadi pusat pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi staf dari industri. Sedangkan bagi para alumni SMK vokasi tersebut, luaran yang akan dicapai seperti pengurangan masa tunggu lulusan dan pengakuan industri terhadap kompetensi lulusan serta peningkatan posisi tawar.
Intam Kurnia juga menjelaskan, output dari adanya rasional revitalisasi pendidikan vokasi iyalah semua lulusan SMK bersetifikat kompetensi sesuai kebutuhan industri, dengan outcome semua lulusan SMK dapat pekerjaan sesuai kompetensinya, juga industri mendapat pasokan tenaga kerja yang berkompeten dengan. Selanjutnya, terdapat program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi yaitu ketersediaan guru produktif, kemitraan SMK, pengembangan teaching factory di SMK, ketersediaan sarana dan prasarana serta SMK sebagai tempat uji kompetensi (TUK) yang mana pengembangan SMK mendukung dunia kerja sebagai pilot projeknya.
Guna mendukung riset optimalisasi kebijakan vokasi tersebut Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah, Faridah Lamarauna mengarahkan bahwa SMK vokasi harus memenuhi persyaratan serta alat peraga disekolah tersebut serta intergrasi yang dibangun dalam rangka penguatan pendidikam vokasi. Selain itu juga Faridah Lamarauna mengusulkan, nantinya dari hasil riset ini selain rencana aksi akan ditindak lanjuti dalam pembentukan peraturan gubernur. Tidak hanya itu, nantinya riset ini akan di followup dengan cara sosialisasi pada tahun 2024.
Sumber: PPID Brida Prov. Sulteng