Palu, Sulawesi Tengah. Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lakukan Riset Pengembangan Pengendalian Keong Inang Perantara Schistosomiasis di Kabupaten Poso.

Schistosomiasis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit yang hidup di air pada daerah subtropis dan tropis. Di Indonesia sendiri, schistosomiasis banyak ditemukan pada Provinsi Sulawesi Tengah. Penyakit ini juga disebut dengan “demam keong” karena penularannya melalui larva yang berinang didalam tubuh seekor keong oncomelania hupensis lindoensis.

Dalam sesi wawancara yang dilakukan oleh tim publikasi BRIDA Prov. Sulteng (4/4/2024) dengan Junus Widjaja selaku periset, menyebutkan bahwa di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat tiga wilayah yang menjadi endemik keong oncomelania, yaitu wilayah Napu, Bada, dan Lindu dengan jumlah 28 desa dan jumlah penduduk berisiko sebanyak dua puluh delapan ribu. Junus Widjaja juga menyebutkan, terdapat dua ratus lima puluh enam (256) kasus yang terjadi di tahun 2022 dan seratus enam puluh enam (166) kasus yang terjadi pada tahun 2023 akibat terinfeksi cacing parasit tersebut.

Riset yang dilakukan pada tahun 2024 ini berfokus pada daerah Napu yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kec. Lore Utara, Lore Timur, dan Lore Peore. Junus Widjaja menjelaskan bahwa pemilihan daerah Napu dikarenakan terdapat dua ratus dua puluh (220) habitat keong oncomelania hupensis lindoensis, dengan sebaran sebanyak 75 persen habitatnya diperkebunan warga serta rembesan air.

Tahapan dari pelaksanaan riset tersebut yaitu dengan mencari lokasi habitat keong oncomelania. Setelah ditemukan habitat keong tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan dengan menggunakan moluskisida dan dilanjutkan dengan penutupan menggunakan plastik hitam. Dari tahapan tersebut selanjutnya dilakukan evaluasi yang dilakukan pada hari ketiga, hari kelima, hari ketujuh, hari kelima belas dan hari ketiga puluh pasca pemasangan plastik hitam. Evaluasi selanjutnya secara berturut-turut dilakukan pada hari keenam puluh dan hari kesembilan puluh guna melihat tingkatan penelitian yang ada dilokasi tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Junus Widjaja juga mengungkapkan bahwa dengan adanya riset tersebut dapat berdampak pada hilangnya habitat keong oncomelania itu sendiri. Dengan penyemprotan dan pemasangan plastik hitam tersebut diharapkan keong yang ada dilokasi perkebunan warga akan hilang sehingga tidak adanya lagi kasusu Schistosomiasis didaerah tersebut.

Sumber: PPID BRIDA Prov. Sulteng.

Kolaborasi Dengan BRIN, Brida Prov. Sulteng Lakukan Riset Pengendalian Keong Inang Perantara Schistosomiasis di Kab. Poso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *