Palu, Sulawesi Tengah. Dalam rangka mengungkap sejarah Imam Syaban dan jalur rempah, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah adakan Workshop Riset Islam Kosmopolitan Imam Syaban di Lalontong Kabupaten Banggai Kepulauan. Bertempat di Aula Nagaya BRIDA. Kamis (29/02/204).
Seminar tersebut diisi oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sulawesi Tengah, Zubair Butudako, yang merupakan ketua dari riset yang dilakukan serta dihadiri perwakilan Dinas Kebudayaan Prov. Sulteng, Bappeda Prov. Sulteng, pejabat lingkup BRIDA dan juga akademisi.
Dalam materinya, Zubair Butudako, menjelaskan bahwa terdapat beberapa fakta kuburan Imam Syaban yang ada di Lalontong Kab. Banggai Kepulauan seperti, adanya peradaban islam (Islam kosmopolitan) tertua di Sulawesi Tengah, situs kuburan menunjukkan bahwa wilayah Sulawesi Tengah adalah salah satu destinasi di jalur rempah nusantara, dan fakta yang ketiga yaitu komunitas islam tertua di Banggai adalah salah satu bukti islam tertua di Nusantara.
Zubair juga menjelaskan, terdapat tiga fokus dalam riset ini yaitu yang pertama bagaimana posisi strategis Kuburan Imam Syaban dalam jalur pelayaran dan perdagangan di Nusantara, fokus yang kedua bagaimana riwayat Imam Syaban dalam literature maupun oral history masyarakat setempat, dan fokus yang ketiga mengapa Imam Syaban membangun Islam Kosmopolitan di Banggai Kepulauan di abad ke-8 hingga Agama Islam mengalami perkembangan di wilayah tersebut.
Adapun tujuan dari riset itu sendiri yaitu menjelaskan posisi strategis Kuburan Imam Syaban dalam jalur pelayaran dan perdagangan di Nusantara, menguraikan riwayat Imam Syaban dalam literature maupun oral history masyarakat setempat, serta menganalisis keberadaan Imam Syaban sebagai tokoh Ulama yang membangun Islam kosmopolitan di Banggai Kepulauan di abad ke-8 hingga Agama Islam mengalami perkembangan di wilayah Banggai Kepulauan.
Sumber: PPID BRIDA Prov. Sulteng.