Palu, Sulawesi Tengah. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna didampingi oleh Kepala Bidang Riset Inovasi dan Teknologi Hasim R beserta jajaran, lakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah terkait Penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID). Bertempat di Ruang Kerja Sekda Prov. Sulteng. Jumat (15/9/2023).
Mengawali audiensi tersebut, Kepala Bidang Riset Inovasi dan Teknologi Brida Prov. Sulteng, Hasim R menjelaskan, bahwa tujuan dari audiensi ini adalah sebagai kunjungan kerja sekaligus permintaan dukungan akan adanya program pemeringkatan indeks inovasi daerah. Secara konseptual penilaian IID diperlombakan secara nasional. Dalam melihat indeks inovasi daerah tentunya melibatkan seluruh perangkat daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Nantinya perangkat daerah inilah yang akan memberikan inovasi-inovasi di organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing. Dengan kata lain nilai IID Provinsi Sulawesi Tengah sangat bergantung pada isian OPD, yang mana sangat berdampak pada IID secara nasional.
Dalam pelaksanaannya, untuk memaksimalkan fungsi-fungsi pengisian IID, nantinya akan dilakukan secara bertahap yang diawali dengan kunjungan kesetiap kepala OPD. Tindak lanjut dari kunjungan tersebut, selanjutnya Brida Provinsi Sulteng akan mengundang para oparator untuk mengikuti bimbingan teknis terkait IID dan tata cara pengisian form dengan menggunakan aplikasi. Tidak hanya itu, dalam kunjungan itu juga diharapkan kepala OPD untuk memberikan usulan riset kepada Brida yang nantinya akan dipertimbangkan dan ditindak lanjuti.
“Nanti para operator akan kami berikan bimtek, desk dan akan kami beri pendampingan. Adapun hasil penilaiannya akan diumumkan pada saat kegiatan rakor” ungkap Hasim.
Hasim juga menjelaskan bahwa pemeringkatan IID yang diadakan ditingkat Provinsi ini bertujuan untuk menjaring para inovator disetiap OPD. Namun penekanannya adalah proyek perubahan yang diusulkan harus memiliki sifat yang berkelanjutan dan bukan hanya untuk kebutuhan diklat semata.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna menyampaikan, bahwa pemeringkatan IID ini akan dilakukan pada tahun depan. Hal ini dilakukan guna memacu spirit bagi OPD untuk membuat inovasi. Selanjutnya Faridah Lamarauna menjelaskan, pada tahun 2022 hasil penilaian indeks inovasi daerah Pemprov. Sulteng berada ditingkat inovatif. Yang mana diharapkan pada tahun 2023, indeks inovasi daerah Provinsi Sulawesi Tengah berada ditingkat sangat inovatif.
Merespon baik hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Novalina mengatakan, terkait pemeringkatan IID tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, perlu dilakukan motivasi kepada seluruh OPD untuk menciptakan inovasi ditempat kerjanya.
“Kira-kira strategi apa yang harus kita lakukan untuk mendorong dan memastikan pada setiap OPD, bahwa mau ataupun tidak mau mereka harus terlibat juga berpartisipasi didalam menciptakan inovasi” ujar Novalina.
Selanjutnya Novalina juga menyarankan, agar Brida Provinsi Sulawesi Tengah dapat menyurat kepada Sekda Prov. Sulteng terkait usulan indikator inovasi perangkat daerah, yang mana menjadi salah satu dari perjanjian kinerja pimpinan perangkat daerah dengan target minimal satu perangkat daerah satu inovasi meskipun sifatnya terapan ataupun hanya uji coba.
Tidak hanya itu, hasil catatan evaluasi pada pemeringkatan IID terbagi menjadi dua yaitu OPD yang berpartisipasi dan OPD yang tidak berpartisipasi, untuk diumumkan pada saat rakor. Hal ini dilakukan agar OPD yang tidak berpartisipasi dapat termotivasi untuk ikut ditahun berikutnya.
Novalina juga berharap, agar kiranya Brida Provinsi Sulawesi Tengah benar-benar menjadi pusat penelitian satu pintu untuk Pemprov. Sulteng. Yang mana tidak ada lagi penelitian-penelitian atau kajian-kajian yang dilakukan oleh masing-masing OPD.
Sumber: PPID Brida Prov. Sulteng