Palu – Menuju launching Kegiatan Transportasi Pangan Terpadu (Tertra Pandu) di Kabupaten Donggala, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah gelar rapat persiapan pelaksanaan dan ekspos data profil Desa Walandano. Bertempat di Ruang Aula BRIDA. Senin (3/06/2024).
Rapat tersebut menghadirkan, Bambang Sohardjo, selaku Kepala Desa Walandano, dan juga dihadiri oleh Sekretaris BRIDA Prov. Sulteng, Agustin Tobondo, Perwakilan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) perwakilan Sulteng, serta perwakilan perangkat daerah terkait yang masuk kedalam tim tetra pandu.
Mengawali rapat, Kepala Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Daerah, Hasim R, selaku moderator mengungkapkan bahwa BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah bertanggung jawab atas data-data profil desa terkait sebagai lokus pelaksanaan tetra pandu, sehingga demikian kegiatan ini dilaksanakan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Walandano, Bambang Sohardjo, menjelaskan profil dan menyebutkan beberapa data terkait desa tersebut. Bambang Sohardjo, menjelaskan bahwa Desa Walandano terletak di Kecamatan Balaesang Tanjung yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Balaesang. Wilayah Desa Walandano berada didaerah pesisir dengan pembagian sisi kiri pantai dan sisi kanan pegunungan, dengan demikian daerah tersebut memiliki daerah dataran yang terbilang sempit.
Desa Walandano sendiri memiliki tiga dusun, dengan jumlah warga sebanyak 1360 (seribu tiga ratus enam puluh) jiwa, dan jenis pekerjaan berupa nelayan sebanyak 120 (serratus dua puluh), petani 253 (dua ratus lima puluh tiga), guru sebanyak 15 (lima belas), buruh sebanyak 150 dan peternak sebanyak 30.
Desa Walandano memiliki luas wilayah sebesar 31,27 kmĀ², dengan luas lahan olahan yakni lahan penanaman jagung seluas tujuh hektar, lahan penanaman ubi kayu seluas tiga hektar, lahan penanaman kelapa seluas lima belas hektar, lahan penanaman durian seluas tiga hektar, lahan penanaman alpukat seluas tiga hektar lahan penanaman cengkeh seluas lima puluh hektar, lahan penanaman pala seluas lima belas hektar dan lahan penanaman padi/sawah seluas delapan hektar.
Adapun kelompok masyarakat Desa Walandano memiliki sejumlah kelompok sesuai dengan bidang masing-masing, seperti kelompok nelayan sebanyak enam kelompok, kelompok petani sebanyak sepuluh kelompok, kelompok peternakan sebanyak dua kelompok dan kelompok perikanan air tawar sebanyak satu kelompok.
Bambang Sohardjo juga menjelaskan bahwa bagi para perangkat daerah yang membutuhkan data terkait bantuan yang diberikan, kiranya dapat menghubungan melalui kontak person milikinya selaku pemerintah Desa Walandano. Sehingga, apa yang diharapkan oleh perangkat daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan juga masyarakat Walando dapat terselenggara dengan baik.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara perangkat daerah dan Kepala Desa Walandano terkait hal-hal yang harus disiapkan serta data-data yang dibutuhkan oleh masing-masing perangkat daerah, guna kesesuaian dan kelancaran penyaluran bantuan pada saat launching kegiatan Tetra Pandu.
Sumber: PPID BRIDA Prov. Sulteng.