Palu, Sulawesi Tengah. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah, Faridah Lamarauna, di dampingi Kepala Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Daerah, Hasim R, terima kunjungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pusat. Bertempat di Ruang Kerja Kepala BRIDA. Rabu (20/3/2024).
Tidak hanya sebagai ajang sikaturahmi, kunjungan yang dilakukan oleh, Irwanda Wisnu wardhana, selaku Kepala Pusat Riset Koperasi Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan BRIN juga sekaligus mengundang secara langsung BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah dalam kegiatan disaster risk (kebencanaan) untuk mengetahui pengalaman Kota Palu dalam rekonstruksi serta hambatan-hambatan yang dialami pasca bencana.
Pada kesempatan tersebut, Irwanda Wisnu wardhana, juga menawarkan beberapa skema pendanaan riset yang ada di BRIN, yang mana pada tahun ini berfokus pada kebencanaan. Fokus ini tentunya guna melihat peluang aspek asuransi dalam keterlibatan masyarakat. Selain itu, pada kunjungan tersebut Irwanda Wisnu wardhana juga menanyakan terkait riset-riset yang tengah dilakukan oleh BRIDA serta keterlibatan BRIN PIC (penanggung jawab) Sulawesi Tengah.
“Kita melihat dari pengalaman sebelumnya, ketika semua mengandalkan dana APBN, rekonstruksi yang dilakukan mengalami keterlambatan” ungkap Irwanda Wisnu.
Menanggapi tawaran yang diberikan, Faridah Lamarauna, selaku Kepala BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah menyambut baik akaj hal tersebut. Faridah Lamarauna, mengungkapkan bahwa berbicara masalah kegempaan, Provinsi Sulawesi Tengah termasuk dalam daerah rawan gempa. Untuk skema pendanaan bantuan pada gempa bumi tahun 2018, tidak secara otomatis diberikan saat itu juga dan juga tidak adanya bantuan yang berasal dari dana asuransi. Adapun bantuan yang disalurkan berasal dari Dinas Sosial dan bantuan yang berasal dari pusat. Pada bencana tahun 2018 juga, daerah yang mengalami keterlambatan penyaluran bantuan adalah Kabupaten Donggala. Hal ini disebabkan sinkronisasi data yang cukup lama.
“Skema dana asuransi ini harus terpikirkan mulai dari sekarang. Hal ini dilihat dari rawannya gempa bumi pada Provinsi Sulteng” imbuh Faridah Lamarauna.
Selanjutnya, Faridah Lamarauna juga mengungkapkan, BRIDA Provinsi sangat merasa terbantu dengan keberadaan BRIN PIC Sulteng. Keberadaan BRIN sangat membantu BRIDA dalam pelaksanaan riset-riset yang tengah dikerjakan. Faridah Lamarauna juga menegaskan bahwa, semua riset yang dijalankan oleh BRIDA selalu melibatkan BRIN pada saat pelaksanaannya. Menyambung pernyataan tersebut, Hasim R, selaku Kabid Riset, Inovasi dan Teknologi Daerah mengungkapkan bahwa fokus riset yang dilaksanakan oleh BRIDA saat ini yaitu terkait kebudayaan seperti riset megalith, riset lukisan tapak tangan prasejarah dan riset islam kosmopolitan imam syaban.
Hasim juga menyebutkan beberapa riset yang tengah dilaksanakan oleh Brida seperti riset alat pemanggil ikan menggunakan sonar bagi nelayan bagan, riset investasi dan kemiskinan serta riset dana bagi hasil. Adapun riset yang telah dilaksanakan oleh BRIN PIC Sulteng sendiri seperti pakan ternak ruminansia besar, riset kelapa genjah varietas raja serta riset yang tengah berlangsung yaitu riset paprika, riset bawang lokal, riset schistosomiasis dan riset durian. Selanjutnya kunjungan tersebut diakhiri dengan menyambangi ruang kerja BRIN PIC Sulteng yang ada di kantor BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah.
Sumber: PPID BRIDA Prov. Sulteng.