Sigi, Sulawesi Tengah. Badan Riset Dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang SDM Dan Infrastruktur Riset Daerah lakukan Sekolah Lapang Pakan Ternak Rumenansia Berbasis Bahan Lokal. Bertempat di Desa Bulubete Kab. Sigi. Rabu (6/9/2023).
Pemanfaatan bahan-bahan sekitar yang mudah didapat serta daya simpan dengan jangka waktu yang lama, menjadi kelebihan utama pada pakan ternak ini. Dengan memanfaatkan limbah jerami padi, jerami jagung, kelor serta beberapa bahan tambahan seperti dedak, bungkil sawit, sentrat, dan tepung ikan sebagai penambah protein, peternak tidak lagi khawatir apabila stok pakan berkurang ketika musim kemarau datang.
Sekolah lapang ini dihadiri langsung oleh Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sigi Mohamad Akib Ponulele, Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (Brin) I Ketut Suwitra, serta melibatkan warga sekitar dan Siswa SMK Negeri 1 Sigi.
Mengawali sambutannya, Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh masyarakat Desa Bulubete atas kerjasama yang telah dilakukan. Mengingat saat ini profesi peternak sudah menjadi pekerjaan utama, menjadi salah satu alasan mengapa program ini diadakan di Desa Bulubete. Pada rencana tahun berikutnya program tersebut nantinya akan dimodifikasi dikabupaten lainnya.
Tidak hanya sampai disitu, Faridah Lamarauna juga menjelaskan bahwa program ini kedepannya menjadi program rutin dan berkelanjutan di Desa Bulubete, yang mana pakan ternak rumenansia ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peternak sapi, sehingga nantinya Provinsi Sulawesi Tengah dapat menyuplai daging sapi sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Insya Allah kegiatan seperti ini pada tahun berikutnya kami akan memodifikasi di kabupaten lain. Namun demikian program ini nantinya tetap menjadi kegiatan rutin di Desa Bulubete agar nantinya kita dapat menyuplai daging sapi sebagai penyangga IKN” ungkap Faridah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sigi, Mohamad Akib Ponulele menyampaikan, bahwa saat ini pemanfaatan teknologi dunia peternakan harus diterapkan. Dukungan dengan adanya program ternak rumenansia bermula dari tempat-tempat penggembalaan hewan ternak yang semakin sempit serta area peternakan yang semakin terdesak. Tidak hanya itu, kondisi cuaca yang tidak menentu terutama pada musim kemarau, juga menjadi sebuah kendala yang dirasakan.
Selanjutnya, Akib Ponulele menjelaskan nantinya disaat musim panen tiba, jerami-jerami padi ataupun jagung akan dioleh dengan menggunakan teknologi bidang peternakan, sehingga pakan ternak rumenansia ini dapat digunakan sampai dengan berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun ketika musim kemarau datang.
Sumber: PPID Brida Prov. Sulteng